Konfigurasi elektron atau susunan
elektron dalam orbital-orbitalnya adalah bahasan penting dalam memahami
beberapa konsep kimia. Oleh karena itu sejak kelas 10 SMA, siswa sudah
diperkenalkan tentang konfigurasi elektron itu. Hal ini akan diperdalam
di kelas 11, dan penerapan lebih lanjut akan ditemui pada
bahasan-bahasan berikutnya..
Pada saat di kelas 10 beberapa buku
mengenalkan tentang konfigurasi elektron ini hanya sebatas konfurasi
elektron pada unsur utama (golongan A)
saja yaitu berapa jumlah kulit yang dimiliki sebuah atom dan berapa elektron valensinya. Secara umum jumlah elektron maksimal pada tiap kulit bisa menggunakan aturan 2n2, dimana n adalah kulit ke-n. Sepertinya sederhana, namun pada praktiknya siswa tidak dengan mudah menerapkan aturan tadi kalau tidak disertai contoh-contoh. Jadi setiap kulit itu maksimal hanya boleh terisi elektron sebanyak 2n2, jika ada lebihnya maka diisikan pada kulit berikutnya. Kulit berikutnya ini juga mengikuti aturan 2n2 ini.
saja yaitu berapa jumlah kulit yang dimiliki sebuah atom dan berapa elektron valensinya. Secara umum jumlah elektron maksimal pada tiap kulit bisa menggunakan aturan 2n2, dimana n adalah kulit ke-n. Sepertinya sederhana, namun pada praktiknya siswa tidak dengan mudah menerapkan aturan tadi kalau tidak disertai contoh-contoh. Jadi setiap kulit itu maksimal hanya boleh terisi elektron sebanyak 2n2, jika ada lebihnya maka diisikan pada kulit berikutnya. Kulit berikutnya ini juga mengikuti aturan 2n2 ini.
Misalnya:
Konfigurasi elektron 6C (atom C dengan nomor atom 6)
6C = 2 4 → atom C mempunyai 2 kulit, di mana kulit pertama terisi 2 elektron dan kulit ke-2 terisi 4 elektron.
Konfigurasi elektron 19K (atom K dengan nomor atom 19)
19K = 2 8 9 → inilah yang terjadi ketika siswa bersikukuh mengikuti aturan 2n2
tadi dan siswa tidak bisa disalahkan, karena dalam beberapa penjelasan
di awal setiap buku bahwa pada kulit ke-3 itu maksimal boleh terisi
elektron sebanyak 18 artinya boleh kurang dari 18. Nah pada konfigurasi 19K
= 2 8 9 kulit ke-3 terisi 9 elektron, faktanya tidak bolehkan elektron
valensi suatu atom itu lebih dari 8. Oleh karena itu maka diperlukan
penjelasan berikutnya bahwa jika pada elektron valensi lebih dari 8 maka
ada ketentuan lain sehingga konfigurasi pada 19K = 2 8 8 1.
Ketentuannya lain itu sebagai berikut:
- Jika sisa elektron lebih dari 8 dan kurang dari 18 maka harus diuraikan menjadi “8″ dan sisanya lagi diisikan pada kulit ke-berikutnya.
- Lebih dari 18 dan kurang dari 32 maka harus diuraikan menjadi 18 dan sisanya selanjutnya mengikuti ketentuan nomor 1, tetapi kalau masih sama atau lebih dari 18 maka diuraikan lagi menjadi 18 dan sisanya selanjutnya mengikuti ketentuan no 1.
- Lebih dari 32 maka harus diuraikan menjadi 32 dan sisanya selanjutnya mengikuti ketentuan nomor 2.
Contoh penerapan ketentuan-ketentuan itu sebagai berikut:
31Ga = 2 8 18 3 → perhatikan
ini sesuai dengan ketentuan nomor 2, sampai pada kulit ke-3 tersisa 21
elektron (2 8 21), karena 21 itu lebih dari 18 tetapi kurang dari 32
maka pada kulit ke-3 itu harus diuraikan menjadi 18, dan sisanya 3
elektron harus diletakkan pada kulit ke-4.
53I = 2 8 18 18 7→ perhatikan
ini sesuai dengan ketentuan nomor 2, sampai pada kulit ke-3 karena
maksimal hanya boleh terisi 18 elektron maka sisanya 25 elektron, dan
ini harus diuraiakan lagi sesuai ketentuan no 2 (karena sisanya (25)
lebih dari 18 dan kurang dari 32) sehingga pada kulit ke-4 hanya terisi
18 elektron juga dan sisanya diisikan pada kulit ke-4 yaitu sebanyak 7
elektron.
85At = 2 8 18 32 18 7→ sampai pada kulit ke-1 sampai ke-4 ini pengisian elektron maksimal akan sesuai dengan kaidah 2n2,
namun kulit berikutnya akan berlaku ketentuan di atas. perhatikan ini
sesuai dengan ketentuan nomor 2, sampai pada kulit ke-3 karena maksimal
hanya boleh terisi 18 elektron maka sisanya 25 elektron, dan ini harus
diuraiakan lagi sesuai ketentuan no 2 (karena sisanya (25) lebih dari 18
dan kurang dari 32) sehingga pada kulit ke-4 hanya terisi 18 elektron
juga dan sisanya diisikan pada kulit ke-4 yaitu sebanyak 7 elektron.
Ingat ketentuan tadi hanya berlaku untuk unsur di golongan A saja.
Hal penting untuk diperhatikan bahwa elektron valensi tidak boleh lebih dari 8 elektron.
Bagaimana cara menentukan periode dan golongan setelah tahu konfigurasi elektronnya?- Periode ditentukan berdasarkan jumlah kulit.
- Golongan ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron di kulit terluar/terakhir)
Contoh: 6C = 2 4 ; Karena
memiliki 2 kulit maka dalam tabel sistem periodik aton C terletak pada
periode ke-2. Elektron valensi adalah 4, dengan demikian atom C pada
tabel sistem periodik berada pada golongan IV-A.
Untuk mengecek konfigurasi elektron,
serta letak periode dan golongan setiap unsur dengan nomor atom yang
diketahui silahkan mengunjungi situs http://ptable.com.
0 komentar